Friday, September 23, 2005

From Nobody to be Somebody


If a man wants you, nothing can keep him away.

If he doesn't want you, nothing can make him stay.

Stop making excuses for a man and his behaviour. Allow your intuition
(or spirit) to save you from heartache.
Stop trying to change yourself for a relationship that's not meant to
be.
Slower is better.

Kata-kata bijak itu keluar dari mulut seorang Oprah Winfrey. Seorang teman baik mengirimkannya padaku melalui email. Siapa tidak kenal perempuan hitam manis dengan tubuh padat itu? Oprah saat ini memiliki acara talkshow-nya sendiri, studio pribadinya sendiri Harpo Studio (yang berasal dari nama Oprah dibalik), juga majalah O. Talkshownya disiarkan di 117 negara!

Majalah bisnis dunia Forbes tahun ini menjulukinya sebagai wanita Amerika asal Afrika terkaya di Amerika Serikat. Majalah mingguan internasional Time memasukkannya dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di abad ke-20. Perannya dalam film The Color Purple memberinya nominasi Oscar dan hadiah Golden Globe sebagai pemeran pembantu terbaik. Talk Show-nya ditonton lebih dari 150 juta penonton setia di seluruh dunia.

Siapa sangka Oprah bisa mencetak prestasi gemilang itu? Kalau ditelaah, perempuan ini sempat mengalami masa-masa kelam. Ia pernah membuka kisah hidupnya yang kelam. Mengalami pelecehan seksual di masa kecil. Belum lagi perlakukan rasis terhadap kaum kulit hitam di AS pada masa lalu. Oprah mengalami sejumlah perlakukan minoritas. Pertama, minoritas sebagai perempuan. Kedua, minoritas sebagai kulit hitam. Ditambah lagi wajahnya memang tidak cantik yang membuat sebagian besar lelaki kurang "menyambut". Singkatnya, sungguh tipe perempuan yang bukan apa-apa. Really nobody.

Tapi lihatlah apa yang terjadi dengan Oprah saat ini. Siapa tak kenal namanya? Apakah ia bermodalkan tampang cantik dan tubuh sexy untuk menggapai semuanya seperti yang dilakukan perempuan kebanyakan? Tidak sama sekali. Oprah bermodalkan otak, keuletan, kerja keras dan kreativitas. Bahkan ia mau men-share semua kunci kesuksesannya itu pada sesama perempuan.

Siapa ingin seperti Oprah? Tentu saja saya mau. Sangat mau!!!