Friday, March 03, 2006

Mitos Soulmate: Buang ke Tempat Sampah!

Seorang teman perempuan, usianya sudah kepala 3. Jodoh tak kunjung datang. Sedikit frustasi, ia mencoba ajang chat di Yahoo Messenger agar dapat jodoh. Dua tahun lalu akhirnya dia berkenalan dengan lelaki India. Lebih muda usianya. Sejak itu mereka rajin online untuk bersua via webcam. Jalinan asmara dunia maya pun berlanjut ke arah serius.

"Dia janji mau ke Jakarta bawa ibunya, ngelamar gue." Si teman berkisah ceria. Saat itu sekitar November tahun lalu. Menjelang lebaran. Tapi yang ditunggu tak kunjung datang. Beragam alasan dipaparkan. Susah visa, susah cari kerja dan sebagainya.

Belakangan, si India kian jarang online. Alasannya uangnya habis buat naik haji bersama ibunya. Janji melamar pun kian tersamar. Jadi ingat lagu cengeng zaman doeloe.."janji-janji bulan madu tinggal cerita..." Hahaha!

Sang teman sangat kecewa. Kuhibur dia dengan kalimat panjang menyesakkan ini.
"Pikir dong, buat apa cowok India susah-susah cari jodoh cewek Indonesia? Bisa jadi di negaranya dia nggak laku. Apa dia pikir cewek Indonesia lebih enak dijadiin istri karena dari negara miskin? Lagian lu juga blom pernah ketemua dia. Di chat sih OK, kalo ketemu blom tentu asik. Siapa tau dia psikopat?"
Sang teman pun tersadar.

Temanku itu hanya satu dari ribuan bahkan lebih perempuan Indonesia yang berupaya mendapat pasangan melalui Internet. Ada yang bernasib baik, ada yang mengenaskan. Teman lain justru berkisah tentang kawannya (duh ribetnya istilah temannya kawan, kawannya teman ini, kayak lagu Iwan Fals) yang berkirim email menyedihkan dari Amerika. Sang kawan ini curhat soal betapa perihnya hidup sendiri di AS, dan nyaris mau bunuh diri. Awalnya ia tergoda mencari jodoh cowok bule dengan harapan bisa memperbaiki nasib. Hasilnya??? Mengecewakan!


Saya tidak habis pikir. Apa yang dicari para perempuan ini. Tidak salah mencari pasangan hidup. Itu hak setiap orang. Namun berkorban sedemikian rupa sampai mempertaruhkan nasib? Wah, thanks berat deh kalau saya harus begitu.

Satu hal yang harus dicamkan baik-baik bagi para kaumku tercinta: hidup sudah sangat indah dengan atau tanpa pasangan (baca: lelaki). Untuk apa merusak keindahan itu dengan menyiksa diri. Ingat, mitos tentang soulmate atau belahan jiwa hanya diciptakan para mak comblang dan biro jodoh agar mereka terus mendapat keuntungan dari usaha para jombloer untuk mendapat pasangan.

Jadi, buang saja mitos soal soulmate itu ke tempat sampah terdekat!
Nikmati hidupmu selagi bisa tanpa peduli apakah kau sudah punya soulmate atau belum.