Monday, August 07, 2006

Lagu yang Tak Pernah Membosankan


Sinead O’ Connor bukan penyanyi tren masa kini. Sudah lama perempuan Irlandia yang terkenal dengan kepala plontosnya itu tidak bernyanyi. Tiba-tiba saja suaranya melengking dari Winamp yang terdapat dalam komputer jinjing saya. Seseorang menyimpannya di situ. Sebuah lagu yang membawaku ke masa silam. Jauh sekali. “Nothing Compares 2 U”. Lagu lawas yang mungkin saja tidak dikenal oleh remaja saat ini. Entah kenapa sejak dulu sekali, setiap saat mendengar Sinead bersenandung lagu ini, ada air mata yang mendesak ingin keluar.

Lagu yang berkesan pada suatu peristiwa? Tentang seseorang yang tak dapat dibandingkan dengan siapapun? Itukah artinya kalau dikait-kaitkan dengan liriknya? Apa benar? Aku merenung. Pernahkah ada seseorang di hidupku yang sulit dibandingkan dengan siapapun karena sedemikian istimewanya? Kalau jawaban yang diinginkan adalah sosok lelaki, maka itu tidak ada. Ya, tak ada sosok lelaki istimewa dalam hidup saya. Ayah? Maaf, saya tidak mengenal dengan baik pribadi ayah saya. Kakak lelaki? Kami tidak besar bersama. Saya kenal dengan baik banyak teman lelaki, namun tak satupun dari mereka adalah kakak kandung saya. Terlebih lagi ayah saya. Dan saya sama sekali tidak merindukan kedua-duanya.

Kembali saya tercenung, apakah gerangan yang membuatku begitu terpesona oleh lengkinan vocal Sinead di lagu itu? Sampai detik ini saya belum dapat menjawabnya secara logis. Kemungkinan besar adalah vokalnya. Ya, vocal perempuan bermata indah itu belum ada duanya. Hal lain bias saja figure Sinead yang controversial. Bukan controversial karena gossip, percintaan atau gaya hidup gila-gilaan seperti kebanyakan artis lain. Bukan sama sekali. Sosok Sinead O’Connor cukup unik. Ketika perempuan lain menganggap rambut sebgai mahkota, ia justru memapas habis. Gayanya menyanyi juga beda dari penyanyi kebanyakandi zamannya. Ia tidak seperti Madonna yang tampil seronok diiringi penari latar meriah. Sinead lebih megandalkan ekspresi dan kekutan vocal yang khas.Lirik lagunya pun banyak yang bebau politis ketimbang menyek-menyek dimabuk cinta. Dan puncak dari kontroversinya adalah sewaktu perempuan cantik itu merobek foto Paus, pimpinan umat Katolik yang sangat disegani.

Orang mungkin mencaci seorang Sinead. Menganggapnya kurang ajar dan sebagainya. Saat isu tentang aksinya itu merebak di media, saya masih seorang gadi belia yang mencari-carijati diri dan figur panutan. Waktu itu, kalau tak salah di majalah Hai saya membaca tentang tingkah “kurang menyenangkan” seorang Sinead. Entah kenapa, justru saya mengaguminya.

So, apa hubungannya dengan lagu “Nothing Compares 2 U?” Itu masih menjadi misteri hingga tulisan ini dibuat. Yang jelas setiap kali saya mendengar lengkingan Sinead di lagu itu, saya seperti mendengar hati saya menjerit. Seperti yang saya tulis di atas, ada air mata yang siap merebak keluar dari celah rongga mata saya.