Monday, December 05, 2005

Beauty and The Beast


Ide ini muncul dari obrolan santai dengan seorang kawan. Kami duduk di sebuah gerai kafe di suatu mall. Kafe itu menghadap ke lorong mall yang sarat dengan orang lalu lalang. Dari sekian banyak orang berseliweran, tak kalah banyak yang berpasangan. Saat itu saya ajukan suatu pertanyaan, “Kenapa lebih banyak lelaki buruk rupa yang berpasangan dengan perempuan cantik. Sebaliknya, jarang sekali perempuan buruk rupa yang jalan dengan lelaki tampan.”

Si teman menjawab, “Sebab perempuan lebih mampu membuat dirinya cantik. Mereka bisa ke salon atau operasi plastik untuk menjadi cantik.” Dengan cepat saya menukas,”Apakah lelaki tak bisa? Salon dan dokter bedah plastik terbuka juga bagi lelaki!” Dan si teman terdiam.

Jawaban yang tepat adalah, sebab perempuan lebih bisa menerima kondisi fisik pasangannya. Mereka tidak melihat orang lain dari sisi fisik semata, melainkan hati. Jadi jangan heran banyak perempuan dengan tubuh sexy, wajah cantik mulus berbalut baju menarik yang menggandeng lelaki berperut buncit, wajah jerawatan, kepala botak dengan baju seadanya.

Tidak jarang kita bertemu dengan pasangan sejenis itu. Yang lebih mengesalkan adalah ketika melihat si perempuan berdandan rapi jail, full make up dan perhiasan lengkap, sementara lelakinya hanya bercelana jeans dekil, kaos buluk dan rambut tak tersisir. Seolah si lelaki sama sekali tak menghargai usaha sang kekasih yang ingin tampil sempurna. Pasangan macam ini teramat sangat sering kita jumpa di keseharian.

Saya pribadi bukanlah perempuan pesolek dengan dandanan rapi jail. Namun terus terang saya akan sangat menghargai lelaki yang sudi mengimbangi penampilan pasangannya. Kalau si perempuan tampil casual dan santai, silakan saja si lelaki ikut santai. Tapi sungguh kasihan kalau si perempuan sudah tampil habis-habisan dengan busana top hanya dihargai dengan celana buntung dan rambut awut-awutan.
Kondisi fisik seseorang memang bukan hal yang bisa dikutak-katik. Walau demikian apa salahnya memperbaiki penampilan dengan suatu kebersihan dan sedikit kerapihan. Maka jangan salah kalau saya sering menjuluki pasangan yang dijumpa di jalan sebagai Beauty and The Beast.

Kembali ke masalah hati, pada dasarnya kaum perempuan tidak mengincar wajah tampan dan tubuh wangi. Itu terbukti dengan banyaknya perempuan cantik yang mendapat pasangan lelaki buruk rupa. Buruk rupa yang saya maksud di sini adalah kondisi fisik wajah dan tubuh yang sama sekali jauh dari gambaran ideal.

Bukan saya ingin mencerca keburukrupaan manusia, melainkan membeberkan fakta bahwa perempuan bukanlah mahluk materialistis seperti yang dituduhkan banyak orang. Justru kaum lelaki lah yang super duper materialistis, kendati tidak 100 persen. Itu terbukti dengan fakta bahwa lelaki dengan wajah dan fisik paling hancur sekalipun tetap saja mendambakan perempuan cantik lagi sexy sebagai pasangannya.

23 comments:

Anonymous said...

"Justru kaum lelaki lah yang super duper materialistis,kendati tidak 100 persen"
Kita juga dapat berkata sebaliknya
"Justru kaum perempuanlah lah yang super duper materialistis,kendati tidak 100 persen"
lalu apa bedanya..??
Wanita menggunakan lebih banyak perasaan dalam menilai dan bertindak.
lelaki menggunakan lebih banyak rasio dalam menilai dan bertindak.

Anonymous said...

Gue setuju ama merry. emang banyakan cowok nilai cewek cuma dari penampilannya aje. Itu yg bikin cewek pake make up, ke salon, dsb, usahanya untuk menipu kaum lelaki.
Udah gitu kaum cowok juga goblok, dikira asal cantik di luar maka langsung naksir. Dia kaga tau cantiknya cuma polesan bedan n gincu. Toket juga bisa disuntik biar montok. Pantat dibikin bahenol. Kulit disetrika biar licin.
Nah, cowok yang cuma nilai cewek dari tampilan luar doang emang cowok GOBLOK. Gampang dikibulin. Ayo kita kibulin terus para cowok idiot itu. Pasang gincu tebel, biar mereka terayu dan terperangkap oleh kita! Hidup cewek sedunia!

Sang Matahari said...

Mungkin lelakinya jelek, gendut, botak - tapi MAPAN dan KAYA RAYA :D
Itu salah satu kemungkinan tak terlihat mata, kenapa ada perempuan cantik mendapat jodoh lelaki buruk rupa.

Namanya dambaan, ya wajar saja toh. -:) Wong penjahat kelas kakap yg udah berkubang dosa, kalo ditanya setelah mati mau masuk surga atau neraka, pasti milih masuk surga sebagai dambaannya.. hehehe

Kalo gue sih berpendapat, laki-laki dan perempuan saling melengkapi. Mungkin perempuannya cantik bohay banget, tapi pemarah dan tidak sabaran, boros, dll. Tapi laki-lakinya biar jelek botak bau, mungkin penyabar, bisa menerima kekurangan non-fisik istrinya. jadi kayak potongan jigsaw yang hilang, dua orang yg kelihatannya tidak sebanding bisa saja saling mengisi dengan serasi hal-hal lain yg tidak terlihat langsung oleh mata. Kalau misalkan ada wanita cantik kawin dengan pria jelek buruk rupa, dan ternyata wanita itu bahagia dengan pilihannya... jelas tidak ada yg salah dengan pilihannya.

Beauty and The Beast? Hhhmmmm.. bisa jadi.... kelihatannya kok si Beauty nya yg dirugikan dengan kondisi seperti itu...

Tapi kalo di film, Beauty and the Beast kan Happy Ending.. -:)

Dan itu kata kunci.... Happy Ending... :)

Anonymous said...

nggak selamanya pendapat merry benar. banyak juga sebenarnya perempuan yang (maaf) tidak cantik mendapatkan pasangan yang keren.
dan bukan merupakan paksaan untuk kaum perempuan memilih pasangan yang gendut, botak dan jelek...itu kan pilihan si perempuan juga. ngapain mau ?!. kalo perempuan merasa cantik ngapain juga dia harus memilih cowok yang jelek, toh dia punya modal dan kemampuan untuk mendapatkan cowok yang keren.
tidak juga semua laki-laki (lagunya basofi) yang memilih perempuan hanya karna penampilannya. banyak juga lelaki (termasuk aku dong) yang menetapkan pilihannya berdasarkan akhlak, intelektual dan nilai-nilai positif lainnya yang bukan sekedar penampilan luar semata..

yang pasti, setiap manusia pasti menginginkan pasangan dan sesuatu yang terbaik. dan jika ada lelaki jelek yang mendapatkan pasangan cantik...itulah berkah yang ia dapatkan. dan jika kamu melihat lelaki ganteng dengan pasangan jelek namun mempunyai hati yang bening dan menentramkan hati itulah aku...hehehehehehe...

Anonymous said...

Banyak yang ditulis merupakan masalah pribadi, bukan gender semata.
Dalam beauty and the beast...
Bukan karena wanita lebih bisa menerima.
Tapi lebih karena pria sebagai Pencari penghasilan.
Kegigihan laki-laki yang bisa sedikit tebal muka dalam merayu, meluluhkan hati wanita yang di sukainya.

Ada beberapa wanita yang kukenal, bisa mendapatkan co yang sepadan karena mereka lebih agresif.
Ada beberapa wanita yang kukenal, menjadi pemilih, sedikit arogan, dan "tak tersentuh" karena bisa mempunyai penghasilan sendiri.

So... bukan hanya sekedar beauty and the beast.

Dll, dll.


Biarkan Hati yang Bicara, bukanny nafsu atau Emosi Semata.

Anonymous said...

kita liat saja sejarah adam dan hawa...
adam tak tahan dengan seorang perempuan sedangkan hawa tak tahan dengan godaan buah... jadi intinya lelaki diciptakan untuk berusaha mendapatkan wanita yang terbaik... sedangkan wanita itu materialistis.... emang udah kita dari sononya... swt dah

Anonymous said...

Tulisan Merry tidaklah sesinis orangnya kok. Merry yang saya kenal adalah perempuan ceria, periang, lucu, humoris dan tak kenal menyerah.
Jadi saya rada kaget juga baca blog ini yang nyaris 180 derajad kebalikan dari kepribadian Merry. Tapi ada kesamaannya, yaitu sifatnya yang ceplas-ceplos, to the point. I like that.
Dan jangan kira Merry itu penuh dendam dengan lelaki. Sebab justru mayoritas temannya adalah lelaki, termasuk saya. Jangan sangka pula Merry itu berkulit hitam (gara2 dia benci iklan pemutih), dia justru berkulit putih. Oriental look gitu tapi dengan mata besar. Namun pas ketawa matanya ilang. Mengingatkan saya pada gadis Jepang di film sains fiksi. Dia juga cute. Kalo ngga percaya liat aja fotonya di Friendster!
Ups. gue nggak berani Mer publikasi alamat Friendster elo..nanti elo ngamuk, bisa-bisa gue ditendang dari milis..!

Anonymous said...

nah kalo gue berani pamerin alamat dia di FS: merry_tux@yahoo.com. sebab gue bukan member milisnya dia. Jadi ngga bakal ditendang deh. Sorry mer,gue iseng neh. Sorry juga gue pake nama samaran. Peace, Mer.Jangan marah.

Anonymous said...

Selain iseng juga biar para komentator yg pada sok tau tentang elo tuh bisa tau bahwa sebenernya elo adalah cewek yg manis, mempesona, lucu. nggak kayak tulisan elo yg galak ini.Elo juga nggak anti cowok kan mer?buktinya masih suka curhat soal gebetan.ups,kali ini mami merce akan mengejarku sampe ke neraka!hahaha.

Anonymous said...

saya kurang setuju kalo lelaki dikatakan sebagai "super duper materialistis".
justru kebanyakan cewek sekarang ini memilih pasangan bukan pilihan hatinya, tapi kemungkinan besar dilihat dari untung ruginya, apakah nantinya dia bakal sengsara apa gak dengan pilihannya.
btw, salam kenal

Sang Matahari said...

Hehe... orang pilih pasangan menurut gue identik dengan investasi, harus smart dan melakukan risk analysis secara mendalam.... apa untung ruginya kalo gue jadian sama dia. Kalo nggak ya itu... investasinya rugi dan sengsara sendiri.

Merry cantik??? Hhmmm...... bisa jadi...
Cuma perempuan cantik aja yang berani memaki pria jelek :D

Anonymous said...

Tidak semua hal bisa dinilai dari penampilan fisik. Dan itukan hanya pemandangan di sebuah cafe, sehingga tdk bisa begitu saja digeneralisasikan. Lagi pula bila memang 'frequency' nya sdh sama, maka penampilan fisik bukanlah halangan.

Salam,
Soen

Vendy said...

beda pengalaman beda persepsi...
jadi mbak Mer ga bisa dibilang salah 100%, tapi juga susah dibilang bener 100%.

Anonymous said...

Gw donk cewe matrek, bis nya emak gw juga matrek...
hahahaha...

kalo lagi jalan, gw dandan abis
cantik dan wangi
melangkah pede dengan senyum sumringah
bangga dan senang kalo semua mata memandang gw dengan tatapan kagum...
mana inget gw ma laki butek disebelah gw...
bodo amat!
I am the centre of the world!!!

-- hhhmmm gitu bukan sih biasanya??!!!

hehehe
:p

uxy
uxy@gmail.com

Anonymous said...

Kata ibu, "carilah pasangan hidup yang bertaqwa kepada-Nya. Jika ia mencintaimu, dia akan memujamu. Dan jika ia tidak mencintaimu pun, dia tidak akan pernah berani menyakitimu, semata2 karena ia takut kepada-Nya".

Anonymous said...

dude, beauty and the beast kan endingnya ternyta si co tampan, tapi kena kutukan. Nah kalo di realita kan biasanya co gendut, jerawatan and botak karena terlalu bekerja keras untuk menopang keluarga / mempersiapkan masa depan. Atau bisa juga ketika si ce ketemu co, pas lagi ganteng-gantengnya, tapi lama -lama gak ganteng karena kebanyakan duduk di kursi manager / direktur, makan mikir meeting dan mpuyeng. Jadi gak usah deh dibawa-bawa urusan beauty and the beast, BTW emang bakal selamanya juga si ce jadi beauty ? kan enggak suatu saat juga bakal kendor, ya tho ! sekarang tinggal kita masing-masing berpikir dengan jernih, mau terus-terusan mikirin fisik atau mau berjuang survive di dunia yang serba 'aneh' ini ?

Anonymous said...

revolusi yang menarik, membuat orang nggak tahan untuk ikut berkomentar, ada puja ada cerca.
katanya sih, karya yang baik selalu menimbulkan pro dan kontra (;

tapi Mer, hidup ini terlalu singkat untuk diisi dengan benci dan amarah, apalagi terhadap kaum adam (rugi lagi!),
there's a better thing to do, may be try to love them instead (:

benci yang sangat ada karena cinta yang sangat.

Anonymous said...

Menurut gw soal beauty and the beast ini semua itu urusan yang di Atas...
Kalau kita masih percaya ama yg menciptakan kita ga bakal timbul pertanyaan seperti "kok cowoknya juelek abis ya..? padahal ceweknya keren and seksi". Ini cuma masalah jodoh saja
Semua pasti setuju kalo soal itu udah di urusin ama yang di Atas....
So...dilarang protes..!!

Anonymous said...

kalo dalam bisnis ada namanya penawaran dan permintaan.

Perempuan yang beauty mempunyai modal yang besar dalam posisi tawar menawar ini karena rata-rata pria lebih memperhatikan phisik dulu daripada yang lainnya.

Dan kebutuhan perempuan pada saat memilih pasangannya juga bermacam-macam ada yang menginginkan kekayaan, status suami, kasih sayang, kepuasan phisik de el el.

Jadi jangan heran phenomena Beauty and The Beast adalah bagian dari pola tadi dan yang pasti yang menang adalah si Beauty karena dia punya Bargaining Position yang lebih tinggi kecuali kalau dipaksa.

Anonymous said...

anjing bergaul dengan anjing...itu juga biasanya dengan satu rasnya...umumnya!

merpati terbang dengan rombongan merpati...Umumnya!
macan dengan macan...
kambing dengan kambing...ga peduli soal tampang...pokoknya sesama kambing lah...

mungkin cowok goblok dapetnya ya cewek goblok juga...
yang pinter dapetnya pinter juga...bukan urusan tampang!
yang degil n sundal ya sama aja...

Anonymous said...

ooops...

sory Mer, gue ga stuju..

kalo soal nyalah2in, knapa juga si cewe mau2nya sama cowo tajir but jelek dsb, kan masih banyak juga cowo ganteng yang tajir...
so jangan cuma nyalahin cowo donk soal ini...

lagi pula ga smua cowo punya prinsip cari cewe yang cakep..., kalo cakep tapi (sory) 'iblis' kan berarti tuh cowo malah lebih jahat drpd si cowo...

at least, cakep itu relatif...tapi kalo jelek sih emang mutlak, hehe

Anonymous said...

gara2 baca blog ini krmn gw debat ma cowok gw.

tp gw salut bngt ma tulisan2 mbak.

Anonymous said...

sebagai kaum handsome, gue termasuk sebel juga liatin cewek cakep gandengan ama cowok bulukan, tua bangka, gendut, botak =))

cuma heran aja, kok si cewek mau ya'? ;)
coba kenal ama gue, pasti si cewek milih gue..
hakakaakkk

jadi ini adalah masalah kenal-nggak kenal juga..
biarpun cakep kalo gak kenal, percuma.
so, mana dong fs-nya =))