Friday, August 26, 2005

Lelaki-Perempuan: Yin dan Yang


Kenapa lelaki lebih suka membaca peta dalam mencari alamat, sementara perempuan lebih suka bertanya pada orang? Buku yang mengulas soal ini pernah aku baca 5-6 tahun silam. Argumen tentang otak kiri dan otak kanan masih terus berlaku sampai sekarang. Juga pertanyaan : kenapa perempuan tak bisa berhenti bicara dan lelaki sulit mendegarkan? Atau misteri unik: kenapa hal-hal teknis selalu dikuasai lelaki, sementara perempuan lebih tertarik pada hal verbal?
Semalam aku berdebat dengan seroang teman lama tentang itu. Ia berkomentar bahwa buku The Davinci Code-nya Dan Brown itu bacaan perempuan, bahasanya simpel banget. "Buku itu konsumsi untuk cewek, alurnya bertujuan untuk memikat wanita post christiani abad 21," begitu dia bilang. Tentu saja teman itu lelaki alias cowok.
Ketika kusampaikan pada teman perempuan, tentu saja langsung dibantah. Si cewek mengaku belum selesai baca itu sampai sekarang karena pusing. Dan ia mencap teman cowok saya tadi belagu. Posisi saya sendiri? Liberal. Memang ada banyak perbedaan Adam dan Hawa yang tidak akan mencapai titik temu walau diperdebatkan sampai The Kingdom Come sekalipun. Why? Memang pada dasarnya keduanya berbeda. Baik fisik, mental, jiwa, feeling, pemikiran, cara pandang dan banyak lagi. Itu tak bisa diubah.
Kalau memang keduanya sama, maka tak akan ada majalah wanita, majalah pria, pink, biru, shampo khusus lelaki, lipstik, eye shadow dan sejenisnya. Lalu apa yang layak diperdebatkan? Ketidakharmonisan keduanya? Just remember teori magnet, dimana magnet dengan medan yang sama justru tidak akan pernah bisa tarik menarik. Hal serupa terjadi pada Yin dan Yang. Itu juga yang terjadi pada lelaki-perempuan. Hanya membutuhkan saling pengertian antar keduanya agar tidak terjadi bentrok.
Uh, tulisan kali ini sama sekali tiak kritis dan beropla konvensional sekali ya? Pastinya sih, untuk menciptakan iklim harmonis Yin dan Yang itu tidak semudah membalik telapak tangan. Terbukti dengan banyaknya Yin yang lebih suka berjalan tanpa Yang, juga sebaliknya. Termasuk saya barangkali. Hidup sudah begitu complicated, janga ditambah rumit dengan hal-hal beginian. As far you enjoy with your life, just enjoy it saja lah. Saya juga masih betah sendirian. Tapi teman kan banyak. Hehehe.