Monday, October 17, 2005

Dicari: Gay yang Baik Hati



Gay is the girl's best friend.
Kalimat itu sedikit bikin merinding. Tapi ada benarnya. Zaman SD dulu saya punya teman cowok yang feminim. SMP kan masih pakai celana pendek, maka Agus (nama samaran) -kalau duduk akan merapatkan pahanya karena malu. Perilaku yang sama persis dengan anak perempuan kalau pakai celana pendek. Benar, Agus adalah gay. Dan dia sangat akrab dengan perempuan. Denganku juga.

Di kampus, ada lagi teman gay yang tak usah disebut namanya. Koleksi bajunya 10 kali lipat lebih banyak dari saya. Ia selalu dikelilingi teman cewek sebab memang punya segudang advis kecantikan bagi kaum cewek. Saya tidak akrab dengannya tapi dia pernah membantu saya beberapa kali. Hal materi dan tempat curhat.

Di film lawas bertajuk The Next Best Thing yang dibintangi Madonna dan Rupert Everett berkisah tentang persahabatan perempuan dan seorang gay. Si perempuan hamil tanpa suami, sang sahabat yang gay rela menjadi anak angkat di bayi. Tapi ditentang oleh pengadilan karena gay dianggap tak layak menjadi ayah. Padahal faktanya si gay jauh lebih baik ketimbang sang lelaki yang sesungguhnya adalah ayah biologis si anak.

Sudah dua orang teman berasumsi bahwa sosok seseorang yang saya kenal di dunia maya ini, katakanlah Mr.X adalah gay. Mr X memang punya semua ciri gay: berpenampilan bersih,terawat,trendi,tampan dan sangat peduli dengan bentuk tubuhnya. Dia saya kenal setahun lalu di chatroom dan baru-baru ini bertemu langsung.

Mr.X tipe lelaki yang banyak bicara,perfeksionis, dan tentu saja belum mengakui dirinya adalah gay. Namun kalau memang benar dia gay, maka saya bersyukur. Sebab ingin sekali membuktikan kebenaran kalimat di atas tadi.