Wednesday, August 16, 2006

The Real Power Puff Girls



Attention! Trio Power Puff Girls, Ajeng, Merry dan Eno sekarang sudah ngga jomblo lagi. Mereka punya pacar baru: Macbook, Acer dan Compaq. Kalau malam minggu sudah ngga lonely lagi..


Itu SMS yang kukirim ke beberapa teman sejak kami bertiga sudah mendapatkan komputer jinjing idaman. (PS:Kami penulis, jadi memilk computer jinjing alias notebook adalah impian utama di atas segalanya. Agar bisa menulis dimana saja, kapan saja).

Balasan dari SMS tadi pun tidak kalah lucu. Salah satunya : Merdi juga udah ngga jomblo lagi. Udah pacaran sama Adidas dan Nike. Itu berasal dari sobat kami Merdi yang jurnalis olah raga.

Ya, kami adalah The Power Puff Girls. Tiga sobat cewek dari tiga media berbeda. Kenal di liputan, lalu keterusan jadi lengket sebab sama-sama jomblo. Sama-sama agak trauma sama yang namanya cowok. Sama-sama hobi makan, nonton dan nulis.


Tadinya mau menamakan diri sebagai Charlie’s Angels. Tapi behubung karakter The Power Puff Girls lebih imut dan sesuai dengan sifat kami yang sering kekanakan, maka kami memilih alternative kedua itu.

Dua tahun lalu, Ajeng, Eno dan saya merintis sebuah milis unik dan keren, Technomedia .Dulu membernya terbatas pada jurnalis Teknologi Informasi (TI)cewek-cewek yang kebetulan agak gaptek. Milis ini sengaja dibuat agar kami bias berkonsultasi gratis dengan seorang pakar TI yang lucu dan baik hati, I Made Wiryana, dosen Gunadarma, pakar Open Source yang sedang mengambil S3 di Bielefeld University, Jerman. Kelamaan membernya bertambah, para jurnalis cowok. Tak lama Kang Onno W Purbo juga gabung. Technomedia jadi ramai, penuh tawa, canda, juga saling berbagi informasi menarik seputar TI.

Kelamaan member membengkak. Ternyata gaung milis ini cukup seru di komunitas dunia maya. Kami terpaksa menolak calon-calon member yang tidak jelas asal muasalnya. Sampai milis kami dituduh ekslusif, menutup diri dan sebagainya. Habis bagaimana, kami ingin Technomedia berbeda dengan milis TI lain. Di sini jurnalis lebih diutamakan sebab memang para foundernya adalah jurnalis.

Dan milis pun kian ramai dari hari ke hari. Ada Mas Roy Suryo yang memancing kontroversi saat baru bergabung. Belum lagi perdebatan seru ketika ada kasus hacker KPU, kasus penyelewengan dana TI KPU, dan banyak lagi. Semua isu heboh dibahas di sini langsung oleh para pihak yang terlibat.

Sampai akhirnya sejak Mei kemarin milis kami mendapat member antik, Menristek Kusmayanto Kadiman. Hahaha! Yang ini ceritanya juga seru. Lewat SMS saya iseng menawarinya untuk gabung di milis. Eh, ternyata Pak Mentri yang akrab dipanggil KK ini langsung mau gabung. Beda dengan mentri lain yang gaptek, KK rajin posting di milis. Postingannya juga kadang lucu-lucu.

Ribetnya, Technomedia jadi tambah popular berkat promosi KK. Sejumlah vendor TI pun ingin bergabung. Kami terpaksa membatasinya sebab sesuai kesepakatan awal, milis ini tertutup bagi vendor dan PR. Sorry!

Oya, kami juga sudah beberapa kali mengadakan gathering kecil-kecilan. Kalau gathering akbar baru sekali, sekitar Mei tahun lalu. Sukses berat, sebab nyaris semua selebriti TI hadir. Mulai dari pakar-pakar TI, komunitas ISP, hacker, blogger, juga pihak yang saling berseteru.

Tahun ini kami sedang berencana untuk bikin gathering akbar. Kalau gathering kecil-kecilan sudah pernah beberapa kali dilakukan dalam bentuk diskusi bersama KK, sampai yang santai, berkaraoke di Sky Light Café-nya. Mungkin buka puasa bersama di rumah KK? Hehehe. Itu baru rencana.

Ya, kami bertiga bangga sekali dengan milis ini. Siapa sangka ide yang muncul dari ketawa-ketiwi perjalanan Jakarta-Bandung para Power Puff Girls ini bisa jadi seramai sekarang? Stt, sampai hari ini kami masih terus menolak calon member lho. Ohya, sekarang kami dibantu Wandi dan Iwan, dua anggota ModSquad yang ikut menyeleksi member baru. Dulu Merdi sempat jadi Mod juga, tapi tidak lagi karena sudah pindah ke desk oleh raga.

Itu saja sekilas kisah sepak terjang The Power Puff Girls versi Indonesia: Ajeng Bubble , Merry Blossom dan Eno Buttercup dengan Technomedia-nya. So, jangan pernah meremehkan kekuatan cewek-cewek. Ketawa-ketiwi iseng para cewek kadang mampu mengubah dunia lho. Hahaha! Bravo!