..dan aku tak lagi mau berpuisi
tapi apa daya hidup begitu indah
sampai-sampai kunikmati debu jalanan menerpa wajah
dari jendela metro mini dan bajay
nyaris setiap hari
..dan aku pernah bersumpah, tak mau lagi bersastra
namun apa daya hari-hari teramat merdu
semerdu kaleng rombeng pengamen cilik yang dipukulkan ke tangannya yang kapalan
memekakan gendang telinga
sementara bau tengik bajunya merangsek ke lubang hidung
kurasa ini bukan puisi
sebab aku benci puisi
bukan pula sastra
sebab dunia sastra penuh pura-pura
jadi apa?
timbunan kata saja, barangkali
Thursday, May 18, 2006
Subscribe to:
Posts (Atom)