Friday, November 10, 2006
Girls Will Be Girls
Segala yang berbau keperempuanan, pernah aku benci. Kosmetik, rok, masak memasak, obrolan tentang cowok, segala jenis pekerjaan rumah tangga, dan sebagainya. Sampai berteman pun aku memilih dengan lelaki. Mendengarkan musik khas cowok, rock, heavymetal, grunge, trash, asal yang vokalisnya cowok. Aku benci kerumunan teman perempuan yang identik dengan ngerumpi. Aku benci ibu-ibu ngumpul. Aku sebal konde, sasak, kebaya, sepatu hak tinggi, selop, tas cantik, bunga-bunga.
Belum lama berselang, seorang teman lawas bersua. Teman kuliah yang dulu pernah nonton konser Metallica bareng di Lebak Bulus. Teman nongkrong di kos bareng gerombolan cowok-cowok gondrong bercelana ketat, kaus gambar tengkorak. Teman dimana jam 12 malam kami main ke rel kereta depan kampus untuk menyalakan petasan roket. Teman yang tertawa-tawa saat aku datang menangis karena dikecewakan pacar pertama di semester 1 zaman bahuela.
“Lu sekarang agak kalem, feminim, dan dandan,” komentarnya melihat tampilanku teranyar.
“Ya iyalah. Secara udah tambah tua gitu, lho,” aku mengangkat bahu sambil ngakak.
“Tapi cewek gue dulu ngga gitu. Dia udah berpenampilan dewasa sejak lama, tapi kelakuannya masih kayak anak kecil. Hura-hura, pokoknya ngga banget deh..” Teman itu berkisah soal mantan pacar yang diputuskan karena kelakuannya yang childish.
“Ya, orang kan beda-beda. Tapi seiring waktu dia akan dewasa kelak,” aku menenangkan.
Teman lain lagi baru bersua lagi setelah tiga tahun berpisah. Ini teman kerja di tempat lama dulu. “Gue tadi pangling, ini elu apa bukan,” ujarnya mengomentari aku yang sekarang. Bukan tampang atau apa elu yang berubah, tapi aura elu.”
Aku bingung. “Maksud lu?”
“Lu terkesan lebih dewasa. Lebih bias menerima hidup.”
Aku tersenyum. Apa iya perubahan itu sedemikian terlihat? Yang pasti, belakangan ini aku memang mengalami metamorfosa. Dari perempuan yang membenci keperempuanannya, perlahan menjadi perempua yang menerima keperempuanannya. Dengan segala cara. Aku memang sudah lumayan bisa masak. Bisa berdandan. Lumayan telaten merapikan rumah. Tidak benci pada kumpulan cewek-cewek. Dan yang jelas setelah kurenungkan, teman-teman terdekatku sekarang kebanyakan berjenis kelamin perempuan.
Yeah, girls will be girls.
Subscribe to:
Posts (Atom)