Ya ya ya, semua pengguna Internet juga paham kalau dengan Internet, kita bisa jadi apa saja. Saya pernah menulis novel yang belum selesai tentang itu. Kita bebas menjadi anjing, babi, kucing, kerbau, kecoak, cicak dan apalah itu di dunia maya. Cukup pasang foto palsu, nama samaran, dan semua identitas palsu lainnya, lalu membodohi sekian banyak orang di sesama dunia maya. Itu hak semua orang.
Motivasinya? Bisa jadi memang psikopat stres, orang brengsek yang mau menipu, atau iseng mengerjai cewek-cewek ABEGEH yang baru kenal Internet kemarin sore, atau memang dia anggota badan rahasia negara yang menyamar demi tugas dinas.
Yang layak dikasihani adalah jika orang mennggunakan identitas palsu karena dia tidak punya rasa percaya diri sebagai dirinya sendiri. Dia malu dengan pekerjaannya, masa lalunya, wajahnya, penampilannya, otaknya yang minus, kelakuannya yang menjijaykan, dan sejenisnya. Dan ini jumlahnya banyak sekali lho.....!!!! Kalau di jejaring sosial ala Friendster atau Facebook, dia akan memasang foto palsu atau kosong sama sekali, atau foto artis. Lalu ia menyamarkan semua profilnya. Nah, hati-hatilah dengan manusia jenis ini!
Ada lagi pengecut jenis lain yang tak kalah berbahaya. Jenis ini adalah orang yang sengaja menyamarkan identitas agar bisa bebas berbuat seenak jidatnya mengganggu privasi orang lain. Ya, mereka merasa bebas berulah aneh-aneh sebab merasa orang yang dia kerjai tak tahu siapa dia, siapa teman-temannya, dimana kerjanya, dan sebagainya.
Kenapa saya menulis soal para pengecut dunia maya ini? Sebab dalam waktu nyaris bersamaan, saya dan dua sahabat saya mendapat perlakuan tak senonoh dari orang yang pengecut. Kami yang kebetulan cewek semua ini mengalami dihubungi lewat ponsel oleh orang yang identitasnya ngga jelas. Mereka orang yang berbeda dan sama-sama pengecut dan tidak tahu etika, sebab menghubungi kami tengah malam buta. Saya hanya akan berkisah soal kasus saya, demi menjaga privasi dua karib saya.
Setelah saya telusuri, ternyata si penelpon gelap adalah orang yang melihat profil saya di FS dan memaksa seorang teman untuk memberikan no ponsel saya ke dia. Alasannya mau kenalan. Tapi brengseknya, si penelpon gila itu tak mau jujur dari mana dia tahu no ponsel saya, siapa identitas jelasnya, dan sejenisnya. Dan me-misscall serta me-SMS orang yang tak dikenal pada tengah malam buta jelas bukan perbuatan dengan niat baik.
Dua karib saya juga mengalami hal sama, tapi oleh pelaku lain.
Kami pun jadi berpikir, apakah di luar sana ada begitu banyak PSIKOPAT BRENGSEK yang mengumpulkan no ponsel cewek-cewek? Lalu di kala tengah malam buta saat tak bisa terlelap, mereka telpon satu demi satu? Untung-untungan ada yang mau angkat atau balas SMS?
"Mungkin mereka itu cowok-cowok yang udah kebelet kawin tapi blom ada modal, blom ada cewek yang mau sama mereka, jadi buat ngobatin kumatnya tiap malem berspekulasi nelponin cewek," celetukku ke sesama teman korban psikopat brengsek.
Yang jadi pertanyaan adalah: Apakah ada cewek yang mau meladeni telpon/SMS tengah malam dari si brengsek itu??? Bisa jadi sesama cewek brengsek juga??? Atau cewek yang kumat jahilnya akibat sebel dikerjain mulu?
So, para cewek-cewek pengguna Internet dan pemilik ponsel, waspadalah pada psikopat dodol yang berkeliaran di luar sana. Bergaul di dunia maya memang menyenangkan, tapi kalau sudah berurusan dengan psikopat, wah lebih baik bertemu bangkai tikus deh. Yakin!
Thursday, October 09, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)