Friday, September 30, 2005

Setiap Perempuan Adalah Superwoman


Sudah agak lama, seorang teman lelaki curhat tentang anaknya yang sakit. “Aku ngga tidur semalaman. Jagain anak yang demam. Kasihan istriku, seharian dia yang jaga kalau aku kerja,” keluhnya. “Malam dia masih begadang juga kadang. Ngga kebayang pas anakmu sakit Kamu kan single parent.”
“Iya, aku malem begadang, tidur-tidur ayam, paginya kerja. Hehehe,” jawabku santai.
“Gimana kamu bisa tahan?” Ia bertanya bingung. “Aku yang lihat istriku kecapaian aja sudah ikut stress.”
Aku hanya tertawa. “Tuhan memberi EXTRA POWER pada setiap perempuan, khususnya para ibu. Jadi ya santai saja,” jawabku.

Istilah EXTRA POWER itu bukan mengada-ngada. Bayangkan saja, para ibu di seantero dunia. Ada banyak ibu yang punya anak 3,4 5 bahkan 10, dapat terus bertahan hidup dengan senyuman di bibir walau harus berkutat dengan kesibukan luar biasa. Bangun dini hari, menyiapkan sarapan, mengantar anak sekolah, belanja ke pasar, memasak, mencuci, menjemput anak, membantu bikin PR, menyapu, mengepel, menyetrika, melayani suami, memanjakan si kecil, dan saat malam tiba mereka hanya terlelap beberapa jam. Tidak ada tidur siang. Bahkan di akhir pekan pun pekerjaan mereka justru bertambah sebab keuarga butuh perhatian lebih dari biasa.

Tak banyak beda dengan perempuan karir. Pulang kerja mereka tak bisa ongkang-ongkang kaki rileks seperti para suami. Sehebat apapun karir perempuan, begitu menginjakkan kaki di rumah, mereka akan kembali ke kodratnya, menjadi ibu rumah tangga. Jadi jangan heran kalau ada perempuan karir yang di kantor tampil anggun berwibawa, keren, begitu sampai rumah berubah jadi bluwek –istilah teman saya-, hehehe.
Lagi, seorang teman, perempuan yang lumayan sukses karirnya sempat berkeluhkesah. “Kalo suami gue enak, pulang kerja tinggal nyantai aja, minta kopi. Duduk deh dia baca Koran, nonton TV, main PS, atau langsung molor. Nah gue tiap pulang kerja ada aja yang harus dilakonin. Yang anak rewel, berantem, ngga mau bikin PR, rumah berantakan, macem-macem. Ribet.”

Kalau dipikir dengan logika, semua itu jelas sulit dilakukan. Semua orang juga tahu, kekuatan fisik perempuan tidak seberapa dibanding lelaki. Belum lagi kemampuan berpikirnya yang kata kaum pria, perempuan tak ada apa-apanya. Lalu, bagaimana kaum Hawa khususnya para ibu bias terus survive dengan beban itu?
Menristek Kusmayanto Kadiman pernah bersaksi di depan anak buahnya dan wartawan. “Perempuan itu lebih pintar dari lelaki. Mereka bisa nonton TV sambil ngobrol, nyiapin makanan, baca buku, ngurus anak dan macam-macam. Kita lelaki kalau nonton TV diajak ngobrol aja suka ngga ngerti.”
Itu dia jawabannya, EXTRA POWER. Maka berbanggalah jadi perempuan. Sebab setiap kita adalah SUPERWOMAN.