Thursday, May 04, 2006

Don't Hate Me Because I am Pretty!


Seorang teman menulis dalam blognya, “Apakah cantik itu menguntungkan?” Hmmm. Jadi ingat cerita nenek saya almarhum. Nenek yang saya panggil “mama” sejak kecil itu bertutur begini kira-kira: “Kalau ada dua gadis yang sama-sama pintar, satu cantik dan satu jelek maka yang akan sukses justru yang jelek.”

Saya yang waktu itu masih sangat belia nengerutkan kening karena heran. “Kenapa bisa begitu?”

Beliau menjawab, “Sebab yang cantik akan banyak mengalami godaan dari lelaki dan terganggu perjalanan karirnya. Sementara yang bermuka jelek tidak akan mengalami banyak godaan, sehingga pelajaran sekolah dan pekerjaannya akan berhasil.”

Saat itu saya mungkin masih berusia 10 atau 11 tahun. Tidak tahu apa yang dimaksud dengan “godaan lelaki”. Jadi saya hanya terdiam dalam kebodohan. Mengiyakan saja tanpa tahu pasti apa maknanya.

Selang beberapa tahun kemudian, ketika menginjak masa remaja, saya mengalami juga yang namanya “godaan lelaki”. Mulai banyak teman lelaki yang menawarkan jadi teman dekat. Melihat lelaki tampan pun saya terpesona. Konsentrasi ke pelajaran mulai terganggu. Itu terus berlangsung berulang-ulang sampai kuliah. Sebaliknya, teman perempuan saya yang tidak terlalu banyak “dilirik” lelaki tidak sebegitu terganggu seperti saya. Sekolah dan kuliahnya berjalan lancar tanpa banyak gangguan lawan jenis.

Bukan saya mengkategorikan bahwa saya cantik dan teman saya itu jelek. Sama sekali bukan. Mungkin saya beruntung mewarisi senyum manis mendiang nenek dan ibu saya. Mungkin itu yang membuat saya mengalami banyak “godaan lelaki” seperti yang dikatakan nenek saya tercinta dulu.

Hari ini, saya sudah berhasil melalui saat-saat sulit dimana “godaan lelaki” begitu berat rasanya. Sudah bisa bangkit dari keterpurukan akibat “godaan lelaki”. Thanks God!
Tapi kadang saya masih mengalaminya juga. Namun berkat kedewasaan dan kebijakan yang tumbuh seiring usia, godaan itu dapat saya netralisir sendiri.

So, apakah cantik itu menguntungkan? Kadang ya, kadang tidak. Tak heran kalau Eka Kurniawan menulis buku “Cantik Itu Luka”. Dan ada juga T-shirt bertulis, “Don’t hate me because I am Pretty!”.

Saya bilang cantik lho, bukan sexy. Hmm para penentang pornoaksi dan pornografi tidak membenci perempuan cantik kan? Hehehe.