Gemes banget baca komentar di bawah ini pada postingan saya terdahulu. Komentar itu berbunyi:
"Sebegitu kerasnya kah perjuangan mencari nafkah ? bagi seorang wanita ?
Jika memang orientasi bahwa kedudukan dan pekerjaan, bahkan harta menjadi tolak ukur persamaan gender atau apalah namanya, justru disitulah buktinya bahwa wanita lemah dan hanya melihat dari persepsi perasaan semata."
Haihai, sini saya tanya sama kamu, komentator dari kubu patriarkis norak nan kampungan.
Jika perempuan sedunia tidak ada yang bekerja, siapa yang mau NGEMPANIN mereka? Bapak moyang elu? Apa elu sendiri mau ngasih makan dan memenuhi semua kebutuhan materi kaum Hawa sedunia?
Perempuan bekerja bukan demi emansipasi tai kucing, tapi demi bisa hidup.
Tanya kenapa!
Jawabnya:
- Karena banyak lelaki tak bertanggungawab yang ngga becus ngasih makan anak dan istrinya.
- Karena banyak lelaki goblok yang hanya mau puas ML lantas kabur tanpa peduli ceweknya hamil atau tidak atau bisa makan atau bayinya bisa bertahan hidup atau tidak. tanpa peduli bahwa memberi nafkah lahir adalah kewajiban lelaki sebagai manusia yang katanya kuat perkasa penuh tanggungjawab tai kucing!
- Karena banyak lelaki idiot bin tolol yang ngga paham bahwa bekerja bukan hanya sekadar untuk mencari uang dan bertahan hidup, melainkan juga demi pengakuan eksistensi diri sebagai manusia yang berotak.