"Ini dengan Mbak Merry? Hallo Mbak, masih di desk IT? Ooohh apa??? Sudah bukan jurnalis??? Ohhhh.."
*Nada kecewa lalu buru-buru pamit tutup telpon.*
Takut rugi pulsa, Neng? Lho kan biaya pulsa sudah dimasukan ke dalam management fee ke klien vendor?
Seorang teman bersaksi, sejak bukan jurnalis, "teman-teman" (ingat, teman dalam tanda kutip) PR Agency menjauh perlahan tapi pasti. Dan begitu kembali jadi jurnalis, mereka kembali menyerbu.
Public Relation (PR) ? Fake smile. Fake friends. Begitu seorang karib beropini.
Memang betul 99,99999999999999%!
Ngajak jalan, ngajak nonton, ngajak makan, hang out or whatsoever. Semua dibebankan ke management fee klien lah. Dengan pamrih akan ada tulisan bagus soal kliennya. Lomba nulis jurnalistik? Lomba foto jurnalistik? Ah, kedok tipu-tipu zaman batu! Door prize? Goody Bag? Rayuan basi!
One on one intervieu, sekian puluh juta masuk kantong dia, jurnalis cuma dikasih T-Shirt dan coffee break. Dandananmu wangi, gincumu tebal, berkat tulisan manis para jurnalis. Senyummu palsu di balik gincu bau...demi agar jurnalis meliput dan sengsara menerjang macet jalan raya demi gol komisi dan bonus proyekmu.
Gombalita!
Tuesday, July 01, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)