Thursday, October 20, 2005

Kali Ini, Tentang Cinta Platonis



Sahabat itu bisa lelaki, bisa perempuan. Alangkah indahnya kalau persahabatan sejati bisa terjalin antara lelaki dan perempuan. Tanpa ada kisah kasih menyek-menyek. Tanpa ada kecemburuan. Tanpa ada nafsu seks. Apapun itu.

Itu yang kata orang namanya cinta platonis. Cinta antar teman. Beda dengan cinta kepada kekasih alias cinta eros yang penuh nafsu, kecemburuan dan otoritas. Cinta platonis jauh lebih suci ketimbang cinta eros.

Perempuan butuh sahabat lelaki. Agar bisa mem-balancing pola pandangnya yang terlalu emosionil. Di saat tertentu kita perlu teman bicara yang tak melulu didominasi perasaan. Saya pribadi kalau ada masalah kerap curhat dengan teman lelaki. Mereka bisa memberi masukan yang rasional, logis, ketimbang teman perempuan. Tentu saja kita tetap butuh teman curhat perempuan kalau dalam keadaan luar biasa rapuh, memerlukan teman “senasib seperjuangan”.

Sejak SMA sampai kuliah, teman dekat saya mayoritas adalah lelaki. Berteman dengan mereka seolah menyuntikkan kekuatan tersendiri. Mereka seperti menulari saya dengan semangat untuk survive yang luar biasa. Tapi seiring dengan beranjaknya waktu, akhirnya saya lebih dekat dengan teman perempuan. Bukan berarti saya tak punya sahabat lelaki. Selalu saja ada.

Sahabat lelaki adalah teman kita yang bikin kita tak sungkan berkeluhkesah. Mereka juga tak dikotori pikiran kotor penuh nafsu. Tak ada kecemburuan.

Sahabat adalah orang yang bisa kita ganggu kapan saja, dimana saja. Tidak membuat kita sungkan untuk menyatakan GUE KANGEN ELU atau GUE BENCI ELU. Tidak malas membalas SMS. Tidak sayang membuang pulsa demi menelepon. Tidak ada kata CAPEK untuk membantu saat kesusahan. Juga bebas dari rasa gengsi demi menolong teman.
What a lovely friendship we have!!!

7 comments:

Anonymous said...

Online church brings faith to the busy, lazy
People all over the world can now attend church in their pajama pants, snacking on popcorn and pretzels.
Hi, I was just blog surfing and found your blog I have one myself about horse racing If you are interested, go see it here raceing related site. It isnt anything special but you may still find something of interest.

Anonymous said...

GUe juga seneng bersahabat ama cowok. Cuma kadang mereka kalo ngomong nyeplos ngga mikir. Tapi lucu juga sih..hihihi

Anonymous said...

Gua (cowok) lebih suka bersahabat ama cewek, ya kali aja bisa numpang 'tidur' klo lg kepepet. Don't be so naif, klo sobat cowok loe ga nafsu ama loe, kemungkinannya loe ga menarik, atau dia emang 'error'.

Anonymous said...

Lha. Dulu pas SMA aku baca2 di majalah Gadis, cinta platonis itu cinta yang dipendam... salah ya?
:P

Anonymous said...

s7 !!
mksh artikel.a bwt q ngerti ..

-nisa-

deroem said...

aku pernah merasakan cinta platonis yg luar biasa. kami bersama g lama, dua tahunan. Tp aku sayang banget sama dia. Sampai ktk dia kembali kpd ortunya, aku patah hati. kutangisi dia berbulan2. tp kubersyukur suamiku mengerti dan memberi suport.
Sampai sekarang hatiku masih perih karena kepergiannya.... she is my wonderful assistant... i wish all the best for her.

fella, yes, fella said...

dengan sangat menyesal saya katakan, platonis itu memang benar ada. Dan saya bisa dikatakan adalah contoh nyatanya. Sayang sekali banyak orang yang justru ga bisa ngeliat cinta lebih dari sekedar 'cinta'. Itu juga sebenarnya dikarenakan tindakan kita yang lebih yang selalu terbiasa negliat semua hal dari luar. dan hanya dari luar sepanjang waktu. Kata yang lebih populer buat ini adalah DANGKAL