Thursday, October 20, 2005

Membeli Anjing


Masih seputar buruk rupa kaum lelaki, saya punya cerita lain. Ada seorang teman seniman yang tak bisa disebut tampan (untuk tidak menyebutnya jelek). Ditambah lagi kondisi fisiknya tak sempurna. Saya sama sekali tidak menghina kondisi fisik manusia, begitu saya tegaskan sekali lagi. Tapi ini sebuah fakta. Teman tadi selalu didampingi seorang perempuan cantik di setiap momen ia tampil di publik. Begitu mesranya. Saya pikir pastilah perempuan itu kekasihnya.

Suatu ketika si teman lelaki buruk rupa tadi jatuh sakit. Saya dan beberapa teman menjenguknya di rumah sakit. Agak terkejut, saya melihat seorang perempuan mendampinginya, merawatnya dengan setia. Perempuan itu bukanlah perempuan cantik yang biasa mendampinginya. Itu perempuan lain. Bertambah terkejut, ternyata perempuan yang ini adalah istrinya.

Pulangnya saya terus berpikir. Alangkah hebatnya lelaki itu. Walau wajah jelek dan fisik tak sempurna, masih sedemikian percaya diri untuk berselingkuh, mempermainkan perempuan. Tidak tanggung-tanggung, perempuan yang dipermainkannya adalah yang berwajah cantik dengan fisik sempurna.

Kisah lain adalah seorang perempuan yang mengetahui di belakang hari bahwa pacarnya yang tidak tampan telah berselingkuh dengan banyak perempuan. Sungguh mengagumkan mahluk bernama lelaki. Mereka punya rasa percaya diri begitu tinggi sehingga wajah buruknya tak berpengaruh pada rasa percaya diri untuk mempermainkan lawan jenis.
Kesimpulan yang bisa diambil dari serangkaian kisah ini adalah, lelaki dengan wajah tampan atau jelek sama-sama berpotensi mempermainkan perempuan.

Wajah buruk bukanlah jaminan mereka akan setia. Sebagai perempuan saya sarankan kepada sesama kaumku, dengan risiko dipermainkan, lebih baik kita memilih lelaki berwajah tampan ketimbang yang buruk rupa. Toh keduanya sama-sama berpotensi mempermainkan perempuan. Ini sama saja membeli anjing peliharaan. Kalau ada anjing yang bertampang buruk dan bertampang manis, sebaiknya kita pilih yang manis saja. Sebab keduanya tetap saja anjing, sama-sama berpotensi mengencingi perabotan kesayangan kita. Atau bahkan buang air besar di atas spring bed mahal kita.

12 comments:

Anonymous said...

I don't trust your attention
I don't trust your attention Posted by Ross Mayfield I've been meaning to blog about a simply great article in the NY Times, Meet the Life Hackers , as I am a fan of the interruption tax , but I keep getting ...
Hey, nice blog. You gave me some great ideas for my own. Looking for an online business that really works? currency e exchanging is the hottest unknown business today. You might find that currency e exchanging is something that could work for you. :-)

Anonymous said...

Memang bener cowok lebih PD daripada cewek.Walo mukanye jelek, cowok tetep aja ada kemungkinan jadi playboy. Mungkin karena jumlah mereka lebih banyak ktumbang cewek ya???

Anonymous said...

sebetulnya itu dua arah, tidak kurang cewek yang ngerenceng cowok juga deh, cuma karena adat lebih membolehkan cowok buat pamer, yang keliatan di publik seolah begitu. Terus ada argumen dari'victim'nya yang salah kaprah, punya orang lain itu lebih menantang ego buat dikejar for the sake of competition kek, sudah proven kek, gitu. yang penting jangan play victim lah.. gitu gak ya?

Anonymous said...

Bukan hanya laki-laki, perempuan juga punya potensi untuk itu.
Semua tergantung dari jiwa kita masing-masing. :)

Anonymous said...

Masa laki-laki sama dengan anjing. Kalau begitu, perempuan yang merasa PD dengan laki-laki berwajah jelek juga anjing, dan perempuan istrinya yang PD berkomitmen merawat suaminya juga ANJING. Jadi, semua anjing dong

Anonymous said...

Masa laki-laki sama dengan anjing. Kalau begitu, perempuan yang merasa PD dengan laki-laki berwajah jelek juga anjing, dan perempuan istrinya yang PD berkomitmen merawat suaminya juga ANJING. Jadi, semua anjing dong

Merlyna said...

hahaha... nice logic, agree! daripada cowo jelek ya mending cowo cakep dong...

amusing candygirl said...

ya, kalau gue sih ngeliatnya begini, cowo : biar jelek tapi percaya diri bisa punya cewe banyak, tapi cewe : kalau jelek, kenapa banyakan yang jadi minder ya ?? he.he.. jadi mungkin post nya bisa dibikin gini : cewe mo cakep or jelek, jangan mo kalah ama cowo dong..

Anonymous said...

*ngakak* ya ampun, segitunya.. ah, kalo mau generalisasi dari satu kasus mah, sebaliknya jg bisa, liat aja calon istri (muda) doyok, semua dilupakan tokh demi uang, kalo gitu cewe sama aja, ga ada beda tuh ;)

Anonymous said...

wah merry nih bisa aja....
coba deh liat dunia yg lebih luas. pasti deh tak ada anjing yg manis dan jelek. yg ada anjing baik, anjing baik sekali dan anjing tidak baik. terus yg ada adalah orang yg sebel liat anjing maka anjing itu jadi jelek, kalo seneng liat anjing maka anjing itu jadi manis.
-dani raharjo-

Anonymous said...

ini blog khusus kaum hawa ya?.. dan kayanya kaum hawa yang sakit hati karena perlakuan pria yang ga bisa setia?
let me tell you.. kaum pria yang menderita karena cewe yang selingkuh juga gak dikit.. gw baru pindah dari jakarta ke pontianak.. di sini gw cuman punya 3 teman.. 3-3 nya itu dalam tingkatan stress yang luar biasa.. 3-3 nya skarang jadi pemabok.. padahal masih anak muda.. mereka di campakkan cewe2 cakep dari singkawang.. kota-nya cewe cakep..
pacar2 mereka itu lebih memilih pergi ke tempat antah berantah dan menikah dengan pengusaha yang bermuka dan bermoral antah berantah juga... apa cewe ga bisa setia sama sekali?.. dunia ini emang gak indah2 banget.. saya juga bukan mau munafik di sini.. tapi.. benahi dulu moral masing-masing, agar dunia ini jadi lebih baik lagi bagi kita semua..

Jasiph A.P said...

Anjing emang blak-blakan.
Kadang kurang ajar.
Tapi bisa diajar setia walau dasarnya petualang.
Herder contoh jenis anjing yang diajari dan akhirnya tau arti komitmen. Kesetiaannya tidak diragukan. Tapi awas dia tetap petualang sejati. Sepanjang masa komitmen itu harus dipelihara.
Kalau ada anjing buruk rupa dan cute lihat dulu, kadang siburuk rupa kencingnya bisa diajari. Takutnya gara-gara cute dengan pdnya si anjing cute juga mengencingi kamar istri tetangga, pembantu, temen deket, temen kantor bahkan kamar-kamar dijalanan.

Kucing itu pemalu. Tapi kepala batu. Tertutup dan penuh rahasia. Tapi dia pencuri ulung. Sejak kecil mereka sudah mulai mencuri. Setelah dewasa tidak tanggung-tanggung. Dijalan, disekolah, dikantor mereka selalu mencuri. Mencuri perhatian, berdandan dan berbau wangi. Tak jelas apa maksudnya. Mereka selalu ingin tampil adorable ini juga tak jelas kenapa. Mereka rela dikencingi untuk sebuah maksud didalam hatinya. Mereka lebih menipu dari anjing. Dan percayalah suatu saat mereka akan mengencingi mukamu. Kalau harus memilih kucing buruk rupa atau yang manis, pilihlah yang kamu suka. Kucing juga bisa diajari untuk tidak mencuri lagi. Bisa diajari supaya jangan berhenti nangkring dijendela.

Dasar Binatang. Makanya kita jangan jadi manusia celaka. Jadi manusia kok coba-coba.