Sunday, January 01, 2006

Revolusi Seksual 2006

Berikut pemikiran-pemikiran yang harus direvolusi pada setiap kepala perempuan pada 2006 ini. Didasari atas refleksi 2005.

1.Belahan jiwa alias soulmate tidak perlu dicari. Jiwa kita adalah milik kita seutuhnya. Jadi hentikan buang waktu menunggu prince charming yang diyakini sebagai belahan jiwamu. Our state of mind and soul is absolutely OURS!!!

2.Hapus pemikiran bahwa lelaki buruk rupa, miskin atau bodoh bisa menjadi lelaki setia, jujur dan sehidup semati. Ingat teori “Membeli Anjing”. Maka jangan percayai pasanganmu yang buruk rupa, miskin dan bodoh. Mereka tetap berpotensi selingkuh atau meninggalkan dirimu.

3.Setiap perempuan adalah Superwoman. Jangan mengandalkan lelaki untuk mengambil keputusan apapun dalam hidup. Kita mampu memilih yang terbaik bagi diri kita. Hentikan ketergantungan terhadap lawan jenis.

4.Kebahagiaan itu diciptakan, bukan dicari. Stop melalangbuana tak tentu arah mencari kebahagiaan. Kebahagiaan juga tidak tergantung oleh siapapun, tapi diri sendiri.

5.Jika tak ingin mengalami pelecehan seksual, jangan sesekali membuat dirimu terkesan gampangan. Bahkan demi kebaikan kaummu, jangan bersikap demikian. Perempuan centil, genit dan berbaju sexy cenderung membuat perempuan lain menjadi sasaran pelampiasan pelecehan seksual oleh lelaki. Jadi imbasnya meluas.

6.Stop berharap berkomitmen dengan lelaki. Mereka mahluk yang paling takut dengan komitmen walau bersikap seolah berani. Komitmen juga berpotensi menyakitkan bagi siapaun yang terlibat di dalamnya. Mulai dari yang kelas teri sampai kakap,pernikahan yang dikuatkan oleh hukum, agama, bahkan perjanjian pra nikah sekalipun.

7.Jangan menikah karena desakan orang lain, demi status sosial, gengsi takut dibilang ngga laku, takut kesepian, atau demi harta. Fatal akibatnya.

8.Penganiayaan fisik dan mental tidak bisa dianulir. Istri atau pacar dari lelaki yang suka menyiksa harus tegas, memikirkan keselamatan dirinya sendiri. Jangan termakan perasaan sentimentil “demi cinta”, “demi anak” dan sejenisnya. Ingat, tiap perempuan adalah Superwoman. Kita mampu berdiri sendiri tanpa kehadiran lelaki. Lebih baik sendiri ketimbang hidup dengan lelaki psikopat!

9.Tanggalkan segala jenis perasaan cengeng, rendah diri, lemah, hanya karena kita perempuan.

10.Selalu memperkirakan hal terburuk akan terjadi dalam segala hal. Dengan demikian mental kita akan selalu siap atas apapun.

19 comments:

Anonymous said...

another byproduct of feminism and their chauvinistic resemblance. i write this with no intention to undermine any gender but i think feminism has have evolved into what its originally stands for.

Vendy said...

hummmm...
untuk yang satu ini, hampir susah menemukan kata2 yang tepat. mungkin akan lain halnya kalau saya mengalami hal yang sama dengan yang mbak Mer pernah lalui.

Anonymous said...

Nomer 1: setuju, saya gak pernah percaya soulmate. cuma istilah berlebihan untuk temen yang cocok tapi gak sama.
Nomer 2: Sama juga kayak perempuan, inget teori 'membeli bunga'. Ada bunga ros tapi berduri, ada bunga lili yang cantik, dan ada juga bunga tai kotok, warna kuning tapi bau. Jadi gak semua cewek itu baik, tapi gak semua cewek buruk.
Nomer 3:Tidak mengandalkan siapapun dalam hidup memang betul (cewek <->cowok), tapi istilah superwoman disini udah terselewengkan jauh. Tapi tetap, mau cewek atau cowok, makhluk sosial, butuh satu sama lain :)
Nomer 4: setuju banget :)
Nomer 5: setuju juga :)
Nomer 6: yang namanya komitmen gak memandang gender. cewek juga jangan gila komitmen.
Nomer 7: setuju banget :) universal, gak ada hubungan dengan gender.
Nomer 8: saya cowok, tapi setuju juga. berlaku juga untuk cewek, hindari pelecehan terhadap suami. Dandan cantik untuk orang lain di luar rumah, tapi di rumah jelek gak karuan, pake baju sembarangan, namanya melecehkan suami ;)
Nomer 9: setuju, gak ada hubungan dengan gender.
Nomer 10: setuju banget juga ;)

Vendy said...

Yang nomor :
1. Jodoh kan ada di tangan Yang Di Atas.
2. Namanya juga manusia.
3. Bagus juga pemikirannya :D.
4. SETUJUUUUUUUU !!!
5. Namanya juga manusia.
6. Tidak semua laki-laki :P
7. SETUJUUUUUUUU LAGIIIIIIIIII !!!
8. SETUJUUUUUUUU LAGIIIIIIIIIIIIII !!!
9. Ga cuma perempuan koq.
10. Amin ;)

Anonymous said...

kalo setiap cewek punya pikiran begini, maka dunia akan berubah wajah.
hidup revolusi!
eh kapan ada jumpa fans?hehehe. pengen tau penulis blog ini deh:)

Sang Matahari said...

:D Lucu ajaa..... :D
Anyway... gak ada yg baru di tahun yang baru... tetap kebencian yang ditebarkan... :D

Anonymous said...

Pemikiran #1: Tentu saja jiwa kita adalah milik kita. Jgn mau 'dipengaruhi' oleh jiwa lain.
Pemikiran #2: Memang tdk ada jaminan yg demikian.
Pemikiran #3: Setiap manusia adalah super. Pada dasarnya semua bisa dirembug, entah dgn sesama jenis atau lawan jenis. Entah single, married or widow.
Pemikiran #4: Betul & benar.
Pemikiran #5: Itulah cermin kalau kita lekat dgn masyarakat. Jaga sikap itu penting.
Pemikiran #6: Mostly tidaklah demikian. Hanya kasus per kasus. Seyogyanya tidak disamaratakan.
Pemikiran #7: Keputusan menikah ada pada diri sendiri. Bukan jaman Siti Nurbaya lagi toh..
Pemikiran #8: Semua kejahatan dlm rumah tangga harus dihindari.
Pemikiran #9: Namanya juga perasaan. Asalkan tidak berlebihan, it's ok. Pria juga bisa mengalami perasaan serupa.
Pemikiran #10: Selalu siap dengan segala perubahan; suka maupun duka.

Semoga di tahun 2006 ini, kebahagiaan senantiasa menyertai Anda. Semoga demikianlah adanya.

Salam,
Soen

Anonymous said...

tau ga kenapa superman itu jadi ngetop??
soalnya superman cuma satu satunya di dunia.. tapi SUPERWOMAN.. hmmm banyak banget!! :D

gw pikir pikir.. cewe butuh cowo cuma 5 menit.. SPERMAnya doang buat regenerasi... tul ga?
ngedapetinnya mudah pula!!!

gw ga bisa nemuin hal lain yang lebih berguna dari bangsa cowo kecuali spermanya itu...
bisa di bantu?????

kayanya bangsa lebah udah melakukan hal yang benar, stelah penjantan membuahi sang ratu tugasnya slesai n masa hidupnya pun berakhir...
hasilnya?... madu yang lezat dan sehat!

damai nya rumah tanpa laki laki...

just_lucee@yahoo.com

Anonymous said...

duh si lucee bener-bener deh...tega nian dikau memperendah kaumku...hiks hiks...!

Anonymous said...

Menyiksa diri? Apa maksudnya nih mas?

Bukan hal yang mudah, dengan pola hidup, kebudayaan dan tradisi yang ada di sekeliling kita, untuk seorang perempuan yang mampu mewujudkan pikirannya secara mandiri, mampu mencari jalannya sendiri, hidup sesuai kata hatinya dan menebalkan telinga dengan komentar-komentar orang.
Tapi itu BUKAN sebuah penyiksaan!!!
Justru penyiksaan yang sebenarnya adalah jika seorang perempuan yang mempunyai pikiran yang bebas tentang kemandirian hanya mampu "hidup" dalam angan karena tidak mampu menjadi dirinya sendiri.

Dan perempuan yang mampu mewujudkan kemandiriannya itu tidak berarti lantas tidak butuh siapa-siapa dan/atau meremehkan yang lain. Kan? :-)

Anonymous said...

Salute mbak mer.........happ new year yach,

Anonymous said...

waa Junarwadi.. sok tau lo!
apa lo yakin elo itu lebih bahagia dibanding mbak mer ini?

cara orang meraih kebahagiaan nya kan beda beda...

ada yang bahagia dengan teriak,
ada yang bahagia dengan diam
ada yang bahagia dengan menyanyi
ada yang bahagia dengan menangis

so what?!

boleh aja menyarankan cara meraih kebahagiaan dengan cara elo, yang menurut elo bener tapi jangan memvonis orang lain lebih tersiksa dari elo... sok tau itu namanya!

kebencian itu harus disuarakan.. biar lepasss! n lega!
ga membusuk didalem

semuanya itu punya jalan nya sendiri biarin aja laut dengan ombaknya dan telaga dengan tenangnya... semua bermanfaat tohk??!!!

lucee

Anonymous said...

Junawardi, kamu benar kalau kebencian itu menyiksa. Tapi apa iya mbak Merry memiliki kebencian terhadap laki-laki? Wah kalau itu hanya mbak Merry yang tahu persisnya. Kamu kan hanya membuat kesimpulanmu sendiri.

Apa yang saya baca dari tulisan Merry ini adalah juga sebuah kenyataan yang terjadi disekeliling kita.
Banyak perempuan yang terjebak dan menjebak dirinya sendiri dalam situasi yang menyulitkan dirinya sendiri atas nama cinta, tradisi atau pengorbanan.Hasilnya...?
Jadi perempuan harus "cerdas". Dan perempuan "cerdas" tidak berarti membenci laki-laki.

Anonymous said...

Orang yang bego matematika, menganggap belajar matematika itu menyiksa diri.
Orang yang ngga becus senam, menganggap senam itu nyiksa diri.
Orang yang ngga bisa bikin blog, nganggap nulis blog itu nyiksa diri. Kasian deh loe Junawardi. Cowok kayak elo ke laut ajah!

Sang Matahari said...

Hihihi.. Red Roses dulu kayaknya pernah nyuruh gue ke laut juga deh.. -:D
Ntar penuh donk laut kalo laki-laki semuanya di suruh ke sono, roses galak.... :P

Lucee, salut ama pendapat lo yg kedua.
Salut gue, kalo ada orang yang mendapatkan kebahagiaan dari kebenciannya terhadap orang lain.
Hanya bisa bahagia dengan menciptakan dan memelihara kebencian demi kebencian??
Rasanya hidup yang penuh anugerah dan karunia ini, terlalu berharga dihabiskan dan diisi dengan kebencian yang jelas apa manfaatnya. Apalagi jika kebencian yang dikeluarkan, pada akhirnya bukannya menimbulkan efek kontruktif, tapi malah destruktif.

Gue penasaran banget pengen tau kenapa lu-lu pade (mungkin) pernah dikecewakan lelaki keparat dalam hidup ini.
Hati pria memang penuh cinta dan maaf, makanya jarang pria membenci perempuan... biarpun sudah disakiti sedemikian rupa oleh perempuan keparat..... :D

Anonymous said...

yang pasti semoga 2006 lebih baik
happy new year mami merry
salam buat Libby yah
mwah mwah

Anonymous said...

Yang jelas yang namanya surya termasuk lelaki keparat. Kalo ngga, kok dia sensitif amat sama tulisan2 di blog ini.
Mending lu brenti baca blog ini deh, sur. Ketimbang berakhir dengan bunuh diri.

Anonymous said...

hahaha...
seneng deh baca komen2 nya bikin ngakak! lumayan hiburan dari kerjaan yang numpuk!

masa sih ga tau orang bisa bahagiah karena kebencian??
kebencian itu kan hanya sebutan dari kepanjangan rasa ga suka atau apalah...
setiap orang pasti punya kebencian.. jujur aja lah!!!
tergantung gimana cara mengeksplornya...

ada yang benci setan
ada yang benci kecoa
ada yang benci mantan pacar
ada yang benci mertua
ada yang benci pembunuh
ada yang benci mbak mer
ada yang benci junawardi
ada yang benci pejabat
ada yang benci perampok
ada yang benci bini muda
ada yang benci bos
ada yang benci teroris
ada yang benci agama orang laen...
bla bla bla bla

suatu keidealisan pun selalu ada yang di benci...
dulu para pejuang benci penjajah tohk?!
mereka jadi bahagiah bisa ngajak temen2 berjuang melawan penjajah..
para reformis benci golkar...
bahagiah ngajak orang2 nurunin suharto..
tinggal masalah sebutan, ada yang memperhalus sebutan BENCI itu aja!!!!
kalo kita mengganggap sesuatu gak bener tentunya kita ga suka donk.. wajar!!!!
ga suka dikit ga suka banyak
benci dikit benci banyak!!!
tinggal masalah sebuatan, mau alus apa mau ketus!!!

jelas aja orang bisa bahagiah karena kebencian...

seorang pendeta kabarnya bahagiah karena menebar kasih
kiyai karena dakwa..
tapi biarpun beda sebutan kan mereka itu sama sama (katanya) membenci DOSA, SETAN, ATHEIS, atau malah agama laen... iya kan????
mereka nyela nyela setan tohk?? karena menurut mereka setan itu gak bener dan mereka ga suka sama setan... kasarnya mereka benci setan...

hehehe
c'monlah....
kebencian itu kan cuma sebutan... ga usah terlalu naif lah!!!

thanks,
Lucee

Sang Matahari said...

Tul Lucee... pendeta dan kiai benci setan. Padahal setan belum tentu benci sama pendeta dan kiai... Kasian ya setan yang dibenci tanpa bisa membela diri... hehehe

Kebencian menurut gue bukan soal sebutan. Kebencian, menurut gue, adalah statement of mind, yang kalau kemudian dijadikan starting point untuk hal-hal yg bersifat actionable, pada akhirnya membentuk karakter atau habit seseorang. Anda adalah apa yang Anda pikirkan dan apa yang Anda lakukan. Tidak ada yg salah dengan kebencian. Tapi segala tindakan logis seseorang, menurut gue, harus reasonable dan cukup justifikasi mengapa suatu tindakan atau prinsip diambil. Orang idealis yang berjuang (apakah pejuang, pendemo, pelacur, germo, whatever it is!), bisa saja menjadikan kebencian sebagai pembakar semangat untuk men-drive mereka melakukan tindakan yang berani. "Kebencian" mereka punya justifikasi, dan bisa diterima akal sehat. Tapi kebencian bukan sasaran akhirnya untuk orang-orang idealis dan berpikiran logis. Kata kuncinya, adalah reasonable, logis, dan produktif. Jadi bukan kebenciannya yang jadi focus, tapi result oriented.

Orang yang selama hidup, semua tindakan atau pikirannya di-drive oleh kebencian tanpa alasan yang jelas, rasanya lucu aja. Membenci sama saja seperti mencintai, butuh effort dan energi terus menerus sehingga buat capek!! Tapi jika lu memilih kebencian sebagai stand point dari eksistensi lu berada di dunia ini, itu pilihan lu sendiri.