Friday, April 21, 2006

Saya Perempuan dan Saya Bangga Karenanya!!!



A long long time a go, there's a girl who felt so shy to be a female. But nowadays, that girl became a lady who feel so proud for being a female.


Sore itu merambat malam. Baru aku melangkahkan kaki dari terminal Blok M yang semerawut, ke arah sebuah metro mini. Hari yang lelah setelah nonngkrong bareng teman-teman pengamen berambut gondrong. Aku bersepatu nike junggle, celana jeans ketat, kaos gombrong bergambar daun ganja dan tengkorak pemberian seorang teman. Rambut cepak dan gaya jalan sangat gagah.
Baru saja mendudukan pantat di bangku bis paling belakang, seorang cowok mencolek.
"Ada rokok?" Ia sok akrab.
Aku melengos ke arah jendela, berusaha tak peduli.
"Woi, ada rokok ngga?" Ia penasaran.
Aku masih cuek.
Kelamaan ia dongkol dan berujar, "Belagu amat, preman mana sih lu?"
Kehilangan kesabaran, aku berteriak dengan suara cempreng khas cewek, "Apa lu, beraninya lawan cewek?!"
Seisi bis menengok ke arah kami. Si cowok jelek tadi kaget karena tak menyangka aku perempuan. Dan ia langsung cabut menahan malu.

Itu kisahku beberapa tahun lampau, saat masih kuliah. Dan aku bangga kalau orang mengiraku sebagai cowok. Itu kurasakan sejak masa kecil dimana aku senang berdandan ala cowok. Orang kerap mengiraku Adi Bing Slamet kecil. Hihihi. Saya justru malu kalau terpaksa harus tampil dengan rok feminim pembelian ibu saya.

Hari ini, saya sudah lengkap sebagai seorang perempuan. Sudah pernah menikah dan melahirkan, dan kini membesarkan anak seorang diri. Apakah saya masih malu menjadi perempuan? Tidak sama sekali. Saya sangat bangga karenanya.

Mengapa? Hmmm, banyak sekali alasannya. Salah satunya adalah tingkah lelaki sebelah saya di bis yang memuakkan dalam perjalanan pulang kerja kemarin sore. Lelaki itu cukup parlente, rapi dan ganteng. Khas orang berpendidikan. Kesan pertama, saya lumayan tertarik. Tapi mendadak ia memasukan jari telunjuknya ke lubang hidungnya. Mengorek-orek upil. Dilakukan tanpa segan atau malu di hadapan saya. Ih, menjijikan.

Kalau saya lelaki, bisa jadi saya akan bertingkah menjijikan seperti itu. Untunglah saya perempuan!

Itu hanya segelintir sekali hal yang membuat saya bangga jadi perempuan. Masih ada miliaran alasan lainnya. Dan gadis yang dulu malu jadi perempuan itu kini sudah menjelma menjadi wanita yang sangat bangga dengan keperempuanannya!

Terimakasih, Kartini.

12 comments:

Anonymous said...

Semua orang bilang aku beruntung karena punya suami ideal, esp. temen2 aktivis perempuan. Suamiku cerdas, berwawasan luas, sekaligus tidak segan2 membantu tugas RT. Dia baik banget, gak pernah mewajibkan aku masak (kyk Nabi Muhammad, kalo gak dimasakkin istri, yaa diam saja, bikin Indomie atau nasi goreng sendiri), gak ngomel kalo setrikaanku acak2an. Dia bela2in antar aku ke pasar tradisional walau aku tahu dia gak suka. Dia perfect abis, begitulah yg kelihatan dari luar.

Cuma satu hal, dan susahnya aku gak bisa cerita kemana2, karena akan jadi gosip empuk, dia gak bisa "bangun". Udah bertahun-tahun ini, duh!

Sebenernya dari awal nikah dia udah ejakulasi dini, tapi waktu itu aku pikir akan sembuh dgn sendirinya (we're both virgins when we married). Aku stres apalagi aku ingin nambah anak (anakku satu). Cewe kan kemampuan beranaknya terbatas, di atas 35 mulai beresiko, di atas 45 bener2 ga boleh. Jadi aku musti gimana?

Aku sendiri cinta banget sama suamiku, aku gak mau ganti cowo yang ereksi sepanjang malam tapi blo'on.

Aku udah maksa2 ke dokter tapi gak mempan. Apa musti aku ancam selingkuh spy dia mau berobat?

Belakangan ini aku naksir seorang teman yg duda dan suka ngeres sendiri: ML sama dia, enak kali ya. Sampe kebayang2 sepanjang malam.

Pusing! Sori Mer, pake blog mu untuk curhat. Aku pernah curhat di milis Islam, eh malah aku yg dimarahin ustadznya, dibilang aku gak bisa merangsang suami. Sialan tu ustadz, dia pikir semua cowo kyk Rhoma Irama yg gampang ngaceng. Laki gw kan ga kyk gitu.

Anonymous said...

Maksudnya kamu mau cari seorang teman selingkuh..?

Anonymous said...

yang bener aja!!!
beruntung banget si kartini itu...

anak seorang bupati di zaman belanda yang merengek untuk disekolahin diberi gelar pahlawan emansipasi perempuan.... apa karena soeharto??..yang dulu berupaya ngewayangin indonesia jg.

gimana dgn tokoh perempuan lain di jaman itu yg lebih pantas disebut pahlawan?

Anonymous said...

biarkan tidur utk yg mau tidur.. knp dipaksa bangun? mungkin sudah kecapean nonton pilem, baca2 playboy, maen di situs bokep, ato maen2 diluar jadi sampe rumah maunya tidur pulas :P

tapi kalau suami yg mengaku sendiri punya masalah fisik, mungkin sudah takdirmu utk adopsi anak.. tentunya kalau suami setuju.

duileh, punya masalah bukannya diselesaikan malahan curhat. malu maluin kartini!

Vendy said...

terlepas dari gender, berbanggalah menjadi manusia. terutama bisa jujur pada diri sendiri.

Anonymous said...

cerita yg... sakit?
daripada maen sendiri, knapa nga cari istri aja buruan, atawa kalo nga ya ke massage parlor aja, kan banyak di jakarta.

Anonymous said...

gue setuju ma vendy disini

" terlepas dari gender, berbanggalah menjadi manusia. terutama bisa jujur pada diri sendiri"

buat mer,,,
stay wicked and keep shinning ya...

lucee said...

sama.. gw bangga jadi perempuan...!

n menurut gw, sebenernya tuh para laki laki malu jadi laki2 karena itu mereka suka menindas perempuan, mencoba meruntuhkan kepercayaan diri perempuan... biar mereka ga minder2 amat gitu!

mari kita bersyukur terlahir sebagai perempuan, dan selalu menjaga kehalusan perasaan kita, untuk tetap iba dan ihklas membantu kaum lelaki yang lemah, bodoh dan tak berdaya (walaupun kadang mereka tak tau diri), untuk melanjutkan kehidupannya di dunia ini!


tp perasaannya jangan terlalu halus, harus di bantu dengan logika dari otak terasah untuk sesekali memberi pelajaran pada lelaki yg tak tau diri agar mereka ga kebablasan.


cheers,

Anonymous said...

Masih bimbang ya... antara bangga dan menyesal...
Realita hidup saat ini kan Anda adalah perempuan...
Kenapa harus menderita untuk sesuatu yg tdk bisa Anda ubah di kehidupan sekarang...?
Nikmati hidup saat ini.... dijamin bahagia... pasti...!!

Salam, Soen

lucee said...

bener... nikmati hidup saat ini!!!
(beruntung para perempuan yang bisa menikmati hidup tanpa laki laki!)

tapi untuk para lelaki ada yang bisa kalian ubah bila kalian bener bener menyesal dan malu terlahir sebagai laki laki, operasi kelamin aja kaya dorce... tapi sebelum operasi kelamin, stok sperma dulu jangan lupa... buat persediaan siapa tau nanti semua lelaki malu menjadi laki laki dan memutuskan mengubah kelaminnya... siapa tau...!!!

gw sih, ngerti gimana minder, malu dan susahnya jadi laki laki yang terlahir dalam tubuh tak indah, ego yang tinggi, kemampuan terbatas, daya tahan yang lemah etc... tapi yah sudahlah.... ga usah lah neko neko men... kalo ga punya duit buat operasi kelamin, nikmati aja hidup ini!
semoga para perempuan di dekat kalian bersedia memberikan belas kasihan mereka (you can called it love, hueks!!!) untuk membantu kalian hidup...!

cheers,

lucee said...

bener... nikmati hidup saat ini!!!
(beruntung para perempuan yang bisa menikmati hidup tanpa laki laki!)

tapi untuk para lelaki ada yang bisa kalian ubah bila kalian bener bener menyesal dan malu terlahir sebagai laki laki, operasi kelamin aja kaya dorce... tapi sebelum operasi kelamin, stok sperma dulu jangan lupa... buat persediaan siapa tau nanti semua lelaki malu menjadi laki laki dan memutuskan mengubah kelaminnya... siapa tau...!!!

gw sih, ngerti gimana minder, malu dan susahnya jadi laki laki yang terlahir dalam tubuh tak indah, ego yang tinggi, kemampuan terbatas, daya tahan yang lemah etc... tapi yah sudahlah.... ga usah lah neko neko men... kalo ga punya duit buat operasi kelamin, nikmati aja hidup ini!
semoga para perempuan di dekat kalian bersedia memberikan belas kasihan mereka (you can called it love, hueks!!!) untuk membantu kalian hidup...!

cheers,

Anonymous said...

ahahah
as if this blog is not enough in revealing the stupidity of majority of men, here comes lucee adding more fire to those who are already "kebakaran jenggot"
:D