Wednesday, September 20, 2006

Hidup dan Lamaran

Malam Senin kemarin, di TV7 atau Global TV (saya lupa, maklum bukan penggila TV), ada satu adegan dalam film yang juga saya tak tahu judulnya.

Adegan itu sangat menyentuh!
Seorang nenek tua (80-an) bertemu seorang gadis cantik. Kira2 begini dialognya:

Nenek: Mana suamimu?
Gadis: Saya belum menikah.
Nenek: Ah, sayang sekali. Kamu cantik sekali padahal.
Si Gadis tersipu dan serba salah.
Nenek: Saya juga tidak pernah menikah.
Si Gadis terkejut.
Nenek: Ya, sebab tidak ada yang melamar saya...
Si Gadis masih terkejut.
Nenek: Saya dulu sangat mencintai Irvin saat usia 21. Tapi ibunya tidak setuju. Dia meninggalkan saya. Sejak itu saya tidak ada yang melamar...

Miris sekali!
Apa iya garis hidup seorang perempuan ditakdirkan oelh DILAMAR atau TIDAK DILAMAR?
Kalau tidak dilamar, maka ia akan kesepian seumur hidup seperti nenek tadi??????????????????

Dunia yang sangat tidak adil bagi kaumku tercinta!!!

17 comments:

Anonymous said...

itu film kan ?

Anonymous said...

i think women must start learning to understand that being proposed to(or not) is not a matter of life and death situation. happiness is not always about being married to a man or woman.

beruntunglah kalian yg bisa berkarir di bidang yg memang kalian bener2 suka, itulah artinya happiness... IMO.

'_' said...

satu hal lagi
kutipan dialog yg mer post reminds me of the story that has been circulating on the internet 'Pohon, daun, dan angin'.

dari cerita itu ada kutipan yg agak menyedihkan "Daun terbang karena Angin bertiup atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal".

apa iya kebahagiaan wanita tergantung dari pria?
i don't think so

Merry Magdalena said...

Nacho, just read all my old entries in this blog. You will know how the trully my point of view about marriage.
You know what? Pernikahan adalah prostitusi yang dilegalkan oleh hukum dan agama demi menjaga nama baik pelakunya. Padahal ya sistem dan hierarkinya: SAMI MAWON!
Lebih gila lagi, pernah yg masih tahap pacaran aja cowoknya udah ngempanin ceweknya. Sampe gue tanya: "Itu cewek lu apa perek lu apa istri lu? Kok pacaran aja dibayar?"
Dia speachless!
Tulisan gue yg ini bukan berarti gue setuju dengan menyek2 cewek yg nyinyir gara2 ngga dilamar2. Justru sebaliknya, mau ngebuka mata kalian semua bahwa jangan mau jadi nenek2 kesepian cuma gara2 ngga dilamar.
Gue sama sobat gue bahkan mau bikin gerakan melamar semua cowok yg memenuhi kriteria di dunia. Lalu kita eliminasi satu-satu. Tendang2-in ke jurang! Huahahahah!
Viva feminista!

Manusia [tidak] bodoh said...

adegan nenek + gadis bener2 adegan bego....masa sedih gr2 laki2? halah ga mutu

lucee said...

bener ga mesti nunggu dilamar.. kalo emang udah 'pas' cewe yang mulai 'ngajak' jg okeh tuh...

soal mengeliminasi laki2 yg ga layak hidup itu adalah curhat (curahan pikiran jahat) paling menarik disini... :P
jangan lupa mer, kalo bisa jadi bibit unggul, ambil sperma nya dulu... hehehe

yah.. viva feminista!

cheers,

Restituta Arjanti said...

jadi pingin dilamar... hahaha *j/k*

Anonymous said...

hahaha... !
Aku termasuk orang yang ngerasa aneh kalo hari gini masih ada perempuan yang risau karna belum dilamar (blom merit).
Tuh cewe-cewe yang udah pada nikah dikantor-ku, ternyata malah banyak yang bersuamikan seorang loser, halah !

Merit ga merit yang penting hepi aja lah ! hehehe...

ame said...

nyengir ngga jelas *sepeti biasanya*

btw ijin quote kalimat "Pernikahan adalah prostitusi yang dilegalkan oleh hukum dan agama demi menjaga nama baik pelakunya. Padahal ya sistem dan hierarkinya: SAMI MAWON!" ya mer! thanks

:) :) :)

ame said...

o iya, pls mampir ke blog saya ya, ada analogi pernikahan adalah prostitusi...

*cheers*

:) :) :)

frequenzy said...

Pemikiran mbak Mer yang mengatakan bahwa "Pernikahan adalah prostitusi yang dilegalkan oleh hukum dan agama demi menjaga nama baik pelakunya. Padahal ya sistem dan hierarkinya: SAMI MAWON!" adalah pemikiran yang aneh. Berarti Anda belum tau apa tujuan sebenarnya dari pernikahan itu sendiri. Maaf, kalo saya bilang demikian karena pada kenyataannya saya belum menikah. Dan justru mbak Mer yang sudah pernah menikah, *CMIIW* jadi mungkin mbak Mer udah pernah merasakan pahit getirnya berumah tangga. Saya tidak akan menjelaskan apa tujuan pernikahan yang sebenarnya dalam komentar ini, karena Anda dapat mencari tau sendiri tentang hal itu. Bisa lewat internet atau buku. Banyak sekali info tentang pernikahan.

Mengenai lamar melamar, sebenarnya sudah ada contohnya bahwa wanita pun boleh melamar lebih dulu. Jadi tidak harus laki-laki yang melamar lebih dulu. Kalau Anda memang benar-benar sudah jatuh cinta dengan laki-laki, namun laki-laki tersebut tidak (baca:belum) tau kalau Anda mencintainya, Anda bisa melamarnya lebih dulu sebelum dia melamar atau dilamar orang lain.

'_' said...

frequenzy,

selama orang "masih ber-hak" menyalah gunakan pernikahan, siapa saja juga ber-hak punya pendapat pribadi masing2 apa itu arti pernikahan untuk mereka

Anonymous said...

Dunia bukannya tidak adil...
Anda pernah belajar tentang teori seleksi alam bukan..?
Alam akan menyeleksi sendiri siapa yang berhak hidup dan siapa yang tidak.
Anda tentu tidak akan protes terhadap singa yang memangsa antelop...
Anda tentu tidak akan protes melihat seekor tikus yang di lahap kucing...
Anda tidak bisa protes jika suatu ketika melihat kucing yg tak mau memangsa tikus...

Ini hukum alam Mer..!!
:-)

lucee said...

menurut gw, komennya dah terlalu dalem n berlebihan...

ungkapan mery : Dunia yang sangat tidak adil bagi kaumku tercinta!!!

adalah ungkapan subjektif yang biasa, untuk suatu case tertentu...
bukakah keseharian kita penuh dengan ungkapan subjektif?

ungkapan yang biasa kalo misalnya kita merasa pusing banget n bilang :
"aduh kepalaku pusing banget kaya mau mati"
emangnya kita bener2 merasa kaya mau mati?

atau ungkapan bahagia "enak banget kaya di surga"
"anak gw secantik bidadari"

sekali lagi menurut gw, komennya terlalu melebar n kemana mana...
menurut gw, ga mungkin merry ga ngerti konsep keadilan... n cerita ringan diatas bukan buat menyalahkan dunia...


cheers,

lucee said...

Hi nacho,
gw liat sekilas diatas lo copy paste komen gw, tapi maaf yah gw ga baca komen elo... males banget!
dari awal kita udah berbeda konsep hidup, n gw ga tertarik untuk tau pikiran elo, sori yah!
fyi : kalo komen elo lo tujuin ke gw, ga bakal nyampe deh.. karena ibarat surat, tuh surat ga akan gw baca..


cheers,

Anonymous said...

lha knapa yg laki-laki pada mlenceng off topic getuh.

Anonymous said...

wah ramai juga ya, kok bisanya sepotong kata dari idealis yang gelisah dicomot dan digunakan serta dipahami sedangkal itu: tentang pernikahan = prostitusi yang dilegalkan? atau tentang lamaran, atau keadilan. sebatas pendapat pribadi patut dihargai dan boleh didebat dan dibantah.jika ingin melihat Soe Hoek Gie, Ahmad wahib, Khairil Anwar, atau Merry, lihatlah lebih luas atau keseluruhannya. selamat berpendapat, mendebat dan membantah dengan santun.