Friday, February 13, 2009

Penulis Idealis? Tell Me About It!!!

Penulis idealis menurut NH Dini adalah penulis yang hanya mau menulis apa yang ada di benaknya, tanpa didikte siapapun, termasuk penerbit.

Hasilnya, kini dalam usia senja, NH Dini menderita hepatitis B selama nyaris 10 tahun. Ia mendiami panti werda Wisma Langen. Terpaksa menjual lukisan-lukisannya untuk berobat. Ia juga sempat mendapat bantuan dana dari gubernur Jawa Tengah. Teman-teman sesama sering mengadakan pengumpulan dana buat pegobatan sejumlah penyakit yang diderita penulis Pada Sebuah Kapal itu.

Padahal nama NH Dini lekat dalam ingatan semua orang sebagai penulis produktif di masanya. Buku yang ditulisanya memenuhi rak toko-toko buku besar, pertanda sebenarnya dia penulis yang laku keras, banyak disuka. Tapi apalah arti royalti buku?Di usia senjanya ia jauh dari anak-anak dan suami. Secara finansial ia tak berdaya, juga secara ragawi. Idealisme, begitu kejamkah engkau?

Setelah sekian lama saya menjadi ghoswriter (penulis bayangan: membantu orang yang ingin menulis buku dalam pemolesan tulisan, editing, penambahan data, perbaikan gaya bahasa, dsb), saya sudah menerbitkan 1 buku dengan nama sendiri. Sedangkan buku yang saya tulis dan terbit dengan nama orang lain, jauh lebih banyak.

Jika dibandingkan penghasilannya bagai bumi dan langit. Sebagai ghostwriter, untuk buku pesanan klien, saya mendapat nilai rupiah yang sangat lumayan. Hanya saat buku itu terbit, nama saya tak tertera, melainkan nama klien saya. Di golongan ini saya jelas jauh dari definisi penulis idealis menurut NH Dini.
Sedangkan di buku yang terbit dengan nama sendiri, ah, royaltinya bahkan jauh lebih kecil dari hasil jualan pisang goreng di pinggir jalan.

Dan akhirnya dua penerbit besar menyapa saya, meminta saya menulis untuk mereka, dengan nama saya sendiri. Kabarnya mereka melihat tulisa-tulisan saya di Internet lumayan menggugah selera. Oke, saya coba, ya.
Ternyata tak semudah membalik telapak tangan. Penerbit pertama minta saya ubah gaya bahasa agar lebih gaul ala ABEGE. Sesuai selera pasar, katanya. Penerbit kedua malah ajak saja bikin script komik sains buat menandingi komik sains Korea yang laku keras. Oke..oke..semua saya coba, ya!

Lalu dimanakah idealisme ala NH Dini?

Sebagai penulis bayangan, saya justru bisa lebih bebas menulis yang ada di benak saya. Baik gaya bahasa hingga plotnya, semua semau saya, klien tinggal manut. Sebagai penulis sungguhan, saya justru habis-habisan didikte penerbit. Kemanakah idealisme penulis ala NH Dini?

Apakah JK Rowling adalah paduan sempurna dari idealisme dan kemakmuran? Sedangkan NH Dini adalah simbol idealisme yang kontra kemakmuran? Mau kemanakah saya melangkah?

Sepertinya saya ingin yang idealis namun tetap makmur, walaupun susah. Semi idealis saja? Moderat?

8 comments:

Anonymous said...

penulis idealis...!!! saya sangat demen dengan kata idealis, sekaligus rada menyayangkan karena idealis identik dengan menderita tekanan batin. ga cuma tulisan, di bidang apapun, sangat susah menjadi idealis.SANGUINIS

Anonymous said...

Idealis kan bukan berarti ga bisa adapt dengan market needs dong. Kayaknya perlu ada konsepsi ulang tentang nilai idealis yang bener.

Harusnya idealis itu bukan berarti keras kepala en ga mau melihat kemungkinan ato hal baru. Tetep harus open minded kan?!

duniaputri said...

hahaha, idealis dan tidak idealis apa beda dengan ketidaksinkronan antara pelaku dan objeknya. nah, kalau tidak sinkron gini kan namanya pemerkosaan. jika sesuai, tentu sama-sama enak. gitu lhoh Mbak Merry

~e~ said...

great story :) betul, memang perlu keseimbangan. tidak perlu 100% idealis, atau sebaliknya.

Rusdianto Anto said...

adakah pilihan semi idealis itu ?
atau jgn2 hanya dibuat oleh mereka yg idealis enggan,makmur tak mau...:')
bukankah mereka yg berada ditengah tak akan sampai kemanapun ?

sprei murah said...

wow your blog is good, all art
sprei bed cover
bed cover murah

salman said...

terima kasih......semoga tulisan ini menjadi bermamfaat bagi semua orang...sukses menjadi milik anda, jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.. salam...

ahmad wahyudin said...

daun binahong
gluco x, gluta drink, glutagen, glutacola, glucogen, moment, pemutih wajah, cara memutihkan wajah
gluco x, gluta drink, glutagen, glutacola, glucogen, moment, pemutih wajah, cara memutihkan wajah
gluco x, gluta drink, glutagen, glutacola, glucogen, moment, pemutih wajah, cara memutihkan wajah
gluco x, gluta drink, glutagen, glutacola, glucogen, moment, pemutih wajah, cara memutihkan wajah
gluco x, gluta drink, glutagen, glutacola, glucogen, moment, pemutih wajah, cara memutihkan wajah
gluco x, gluta drink, glutagen, glutacola, glucogen, moment, pemutih wajah, cara memutihkan wajah
gluco x, gluta drink, glutagen, glutacola, glucogen, moment, pemutih wajah, cara memutihkan wajah
gluco x, gluta drink, glutagen, glutacola, glucogen, moment, pemutih wajah, cara memutihkan wajah
gluco x, gluta drink, glutagen, glutacola, glucogen, moment, pemutih wajah, cara memutihkan wajah
rumah joglo
rumah joglo
rumah joglo
rumah joglo,
rumah joglo,
rumah joglo
rumah joglo.
rumah joglo
rumah joglo
rumah joglo
rumah joglo
rumah joglo
rumah joglo
rumah joglo
rumah joglo